Hibernate atau dalam bahasa Indonesia Hibernasi, adalah masa tidur panjang dan tidak aktif dalam kurun waktu tertentu. Sama seperti blog ini, yang telah tidur selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Banyak dari para pembaca setia yang bertanya ke saya mengapa saya berhenti menulis, kenapa tidak ada lagi cerita-cerita petualangan saya, kenapa blog ini seakan terbengkalai. Well, here I am! Mari kita kembali bercerita. :)
2016 adalah kali terakhir saya memposting sebuah tulisan di blog ini. Yaitu tulisan mengenai alam bawah laut Indonesia, dan merupakan tulisan pertama saya dalam bahasa Inggris di blog ini. Ketika itu saya baru saja mendapatkan Surat Ijin Menyelam saya - ya, menyelam juga ada SIM nya lho! Setelah saya mendapatkan PADI Open Water Diver license, saya mulai menjelajahi alam bawah laut. Dan dari sana lah inspirasi untuk menulis tentang underwater itu muncul.
Namun ternyata tulisan itu, yang juga telah dimuat di sebuah travel website di Belanda, menjadi tulisan terakhir saya sebelum memutuskan untuk hibernasi. Banyak faktor yang membuat saya berhenti sesaat dari dunia tulis menulis. Faktor waktu dan kesibukan lah tepatnya. Bekerja full time di kantor, padatnya jadwal kegiatan di luar kantor, intensnya jadwal bepergian, yang kesemuanya campur aduk dalam rutinitas keseharian membuat saya tak punya energi lagi untuk membuka laptop pada malam hari dan merangkai kata. Sepertinya inspirasi untuk menulis itu menguap begitu saja berbarengan dengan energi dan pikiran yang juga tersita.
Rindu kah saya untuk menulis lagi? Tentu saja... Beberapa kali saya mencoba menulis kembali, tentang petualangan saya di gunung-gunung Indonesia dalam 3 tahun terakhir, namun semuanya hanya berakhir dalam bentuk draft, tanpa sukses saya publikasikan. Kenapa? karena saya merasa ada sesuatu yang hilang dari tulisan saya. Ada sebuah rasa yang sedikit hambar dan tawar, tak lagi menggigit. Kalau kata netijen jaman now, rasanya ambyaaarrrrr! Hahaha... Mungkin rasa yang hilang itulah yang dinamakan passion. Saya akui passion menulis saya menguap di beberapa tahun belakangan ini. Mungkin karena saya terlalu sibuk mengejar begitu banyak hal, hingga seolah 24 jam waktu tidak cukup bagi saya. Fransisca yang dulunya suka menulis konten artikel online, kontributor writer di beberapa media online, freelance journalist yang tulisannya dibayar, seolah tertidur pulas terbuai nikmatnya kehidupan santuyyy di pulau tropis negara berflower ini!
Sempat juga saya membuat website dengan nama travelustory.id. Namun saya juga bingung mau saya apakan website tersebut. Konsep di kepala saya tentang sebuah website yang saya impikan tidak mampu tertuang sebagaimana mestinya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk me-nonaktif-kan web tersebut tanpa tahu kapan akan saya garap kembali kontennya.
Sempat juga memutuskan untuk tidak lagi menulis blog tetapi akan menulis buku tentang petualangan saya di Eropa. Bukan buku panduan wisata, tetapi lebih ke cerita hidup dan pengalaman unik selama saya tinggal di sana. Karena sempat terbersit, kalau tulisan saya bisa dijadikan uang, kenapa saya harus terus menulis gratisan di blog? Sudah juga selesai menulis 3 chapter, tapi tidak lagi dihinggapi inspirasi untuk lanjut ke chapter selanjutnya. Akhirnya proyek nulis buku pun mangkrak.
Ketika tren vlog mulai menjamur di dunia maya, banyak vlogger dan youtuber yang mendadak ngartis dan terkenal karena konten video mereka. Banyak juga teman-teman yang menyarankan saya untuk ngevlog di youtube. Katanya, ngapain kamu cuma eksis di Intragram story? Mendingan jadiin youtube, nanti kan bisa dapat bayaran kalau subscribernya banyak. Well, ada benarnya juga sih. Tetapi ya itu tadi,kesibukan telah membuat saya tidak punya waktu lagi untuk mantengin laptop guna mengedit video agar layak tampil di youtube channel. Alhasil saya masih tetap setia dengan konten instastory saya yang gak menghasilkan uang tersebut hahaha... But I feel comfortable with that, so why not?
Kemudian ada seorang sahabat dari sebuah komunitas pertemanan positif mengingatkan saya, bahwa passion itu harus tetap dinyalakan, jangan sampai padam. Dia mengencourage saya untuk kembali menulis, meski belum mampu untuk menulis sebuah buku - yang artinya dapat mengasilkan uang, namun jika tulisan di blog nantinya bisa memberikan inspirasi bagi orang lain, kenapa tidak diteruskan? Begitu katanya. Happiness is not about money. Yang akhirnya belakangan ini saya menyadari, bahwa mampu menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang positif, ternyata juga bisa memberikan kebahagiaan tersendiri. Trust me, there are so many things in this world that could not measured by money.
Dan setelah pergumulan antara pikiran dan kesibukan selama beberapa waktu belakangan ini, di tahun ini saya memutuskan untuk kembali merangkai kata, kembali berbagi cerita tentang apa saja. Mungkin bukan hanya tentang traveling, tetapi hal-hal lain juga yang mungkin bisa menginspirasi teman-teman pembaca, dalam hal positif tentunya. Bukan untuk jumawa atau merasa digdaya, hanya ingin berbagi cerita dari sudut pandang seorang Fransisca.
Jadi, mau mulai cerita dari mana kita? ;)
No comments:
Post a Comment