Saturday, August 31, 2013

Tales From The Borders

Bicara tentang border, selalu membuat saya excited! Lahir dan besar disebuah negara kepulauan yang notabene hampir seluruh batas negara berupa samudera (Kecuali Kalimantan & Papua) membuat saya selalu penasaran bagaimana rasanya menyentuh garis batas antar negara. Dan kesempatan itu saya dapatkan selama di Eropa. Tiga kali merasakan pengalaman menyentuh tugu batas negara, belum membuat rasa penasaran saya tuntas. Pertama kali merasakan berdiri di titik perbatasan 3 negara Belanda-Belgia-Jerman (baca postingan Drielandenpunt disini) rasanya sangat luar biasa! Pengalaman itu membuat saya ingin kembali merasakan menyeberangi border negara Belanda baik yang ke Belgia maupun ke Jerman secara terpisah melalui jalur darat, dengan berjalan kaki. Pasti sensasinya akan sangat seru sekali bisa merentangkan dua kaki di dua negara, hehehe...

Summer time, Camping time! Ya, awal Agustus lalu saya dan beberapa teman memutuskan untuk berkemah alias kemping di sebuah campsite di provinsi Noord-Brabant, dekat perbatasan Belgia. Well, actually kami tidak benar-benar bermalam disebuah tenda yang dipancangkan dengan tali, melainkan kami menyewa sebuah mini log hut atau rumah kayu, dengan 5 tempat tidur di dalam nya. Rumah mungil ini berkapasitas maksimum 5 orang, lengkap dengan living room, sofa, dapur, dan kulkas. Hmmm... cukup lengkap, mirip seperti rumah tinggal. Bedanya hanya log hut ini terletak di depan sebuah padang rumput, dengan danau kecil tak jauh di bawahnya. Harga sewa log hut ini semalam €75 yang bisa dibagi ber-5 dengan teman. Lumayan murah bukan? Dengan fasilitas pendukung seperti kamar mandi, listrik, dan Wi-Fi (yang ternyata tidak terkoneksi. sigh!). Di campsite ini pengunjung juga bisa menggunakan tenda, baik yang personal tent maupun tipitent, sebuah tenda kerucut besar ala suku Indian yang bisa muat sekeluarga. Info lengkap, bisa dilihat di http://www.dehoevens.nl/

Saya, Jerry, Phil, Asri, & Guido @ Landgoed de Hoevens

Siang itu, cuaca cukup cerah. Setelah menaruh barang-barang di dalam rumah kayu, saya dan teman-teman memutuskan untuk mulai mengeksplore daerah sekitar campsite. Mulai dari danau, hutan, hingga ke perbatasan Belgia. Berenang merasakan sejuknya air danau, blusuk'an di hutan memetik buah-buah wild berry, berjalan keluar masuk hutan mengikuti jalur hiking yang tertera di peta, sampai akhirnya tiba di pinggiran negara Belanda yang berupa areal ladang sayuran. Di tepi ladang kol tersebut terdapat sungai kecil (siring; bahasa jawa nya, hehehe) dengan jembatan putih diatasnya, yang ternyata merupakan batas negara Belanda-Belgia. Di samping jembatan terdapat sebuah tugu setinggi 1 meter berwarna putih, yang merupakan tugu border, dan di sisi satunya terdapat sebuah patung berbentuk klompen (sepatu khas Belanda) yang terbuat dari kayu. Dan setelah saya perhatikan, terlihat sebuah tanda yang lumayan mencolok di aspal jalan yang melintasi sungai kecil tersebut. Terlihat aspal bagian Belanda berwarna lebih terang dari aspal di bagian Belgia yang berwarna lebih gelap dan bertekstur kasar. Well, jadi sekarang saya tahu, dimana garis pembatas itu berada saat melihat perbedaan aspal tersebut. Di sebelah border ini terdapat sebuah desa kecil bernama Aarle, yang merupakan wilayah dari Ravels - Belgium. Tujuan kami ke Aarle untuk apa? Selain mau merasakan sensasi menyeberangi batas negara dengan berjalan kaki, kami juga iseng-iseng mencari tukang es krim! Hehehe.... maklumlah, perjalanan sejauh 3,8km di cuaca panas membuat sebuah kata 'es krim' terdengar begitu menggiurkan. Luckily, kami menemukan sebuah cafe kecil di dekat border, yang ternyata juga menjual homemade gelato. Jadilah hari itu kami nyebrang ke Belgia demi gelato, hehehe....

Border Belanda - Belgia


Wild Berries


Klompen kayu raksasa

 
Tugu border

Tinggi tugu border hampir setinggi saya :D


Melangkahi border Belgia, sudah. Kini saatnya melangkahi border Jerman! Hari ini di penghujung bulan Agustus, saya dan Vania memutuskan untuk nyebrang ke Jerman melalui Venlo, sebuah kota di provinsi Noord-Brabant - Belanda. Dari Rotterdam, naik kereta selama 2 jam, kemudian lanjut jalan kaki sejauh 7,8km ke arah timur menuju sebuah desa kecil bernama Am Wittsee di Jerman. Well, sebetulnya kami bisa saja naik bus, tapi memang dasarnya otak bolang, saya memilih berjalan kaki selama 1,5jam demi mencapai sebuah danau di Am Wittsee ini. Bukannya apa, saya memang lebih suka berjalan kaki menikmati setiap medan dan pemandangan sepanjang jalan, daripada duduk anteng di dalam bus, kurang gereget rasanya. Hehe...

Untuk mencapai Am Wittsee, kami harus melalui sebuah daerah pemukiman bernama Schwanenhaus yang terbelah dua oleh garis batas negara. Jadi ada Schwanenhaus di bagian Venlo (Belanda) dan sebagian di area Kaldenkirchen (Jerman). Titik batas yang terdapat di Schwanenhaus ini merupakan border tua penyeberangan antara Belanda-Jerman. Namun semenjak dibangunnya highway A61 yang menghubungkan Belanda dan Jerman, maka border tua di Schwanenhaus ini ditutup untuk mobil, dan hanya bisa dilalui oleh sepeda serta pejalan kaki saja. Yang tersisa kini dari border tua tersebut hanya 3 buah tugu batu bulat yang berdiri diantara rerimbunan tanaman perdu pembatas. Sama halnya dengan border yang saya jumpai di Belgia sebelumnya, disini pun aspal kedua negara berbeda. Di bagian Belanda, jalanan terbuat dari paving blocks, sedangkan di bagian Jerman terbuat dari aspal kelabu kasar. Konon katanya, perbedaan layout dan tekstur ini pun terlihat di highway A61, tepat di garis batas pemisah dua negara tersebut. Namun sayang, saya tidak punya cukup waktu untuk investigasi ke jalan tol tersebut. Dengan ditiadakannya pemeriksaan passport di perbatasan negara-negara Uni Eropa pada 1 Januari 1993 , banyak marka-marka perbatasan yang dihilangkan atau diminimalisasikan. Sehingga yang tertinggal kini hanya tugu-tugu batu tua, yang beberapa bahkan tersembunyi di balik rimbunnya tanaman perdu. Namun, saya cukup bersyukur kembali bisa melangkahkan kaki melewati border dua negara yang notabene adalah rival bebuyutan, bagai Indonesia vs Malaysia. Hehehe...


Border Belanda - Jerman

Saya melanjutkan perjalanan menuju ke desa Am Wittsee untuk mencari danau Großer de Witt-See, dan rencananya mau makan siang disana, dengan bekal yang saya bawa. Lho, ngapain jauh-jauh makan siang ke Jerman? Bukannya di dekat rumah di Rotterdam juga ada danau? Well, memang sih di dekat rumah juga ada danau, dan lebih cantik malah. Namun seperti saya bilang, memang dasarnya saya ini nggak bisa diam di rumah dan senangnya blusuk'an ke tempat-tempat un-touristy, jadi ya senang saja jalan kaki 8km selama 1,5jam. Demi makan nasi goreng, telur dadar, dan sambel terasi, di pinggir danau in the middle of nowhere di Jerman! Wong sinting!:D
Makan siang ala backpacker kere :p

Di pinggir danau itu terdapat sebuah Restaurant yang bernama sama dengan tempat itu sendiri, restaurant Am Wittsee. Saat saya hendak kembali ke Venlo (niatnya mau hitch hike kali ini, karena sudah menjelang malam untuk jalan kaki 8km lagi), saya sempat melewati restaurant ini, dan tiba-tiba dipanggil oleh dua orang bapak-bapak setengah baya. Dua orang bapak tua, seorang ibu paruh baya, dan seorang pemuda sedang duduk di sebuah meja bulat dengan beberapa gelas beer di atasnya. Mereka menyapa saya dan Vania dengan bertanya "Hello, how was the lake? Is it nice?" Dilanjutkan dengan basa-basi umum tentang danau dan cuaca, sampai tiba saat mereka bertanya asal kami dari mana. Saat kami menyebut "Indonesia", mereka langsung excited dan menerangkan bahwa mereka pernah ke Indonesia beberapa kali. Jadilah obrolan makin panjang dan lama, plus ditraktir beer dan coke juga. Mereka menyatakan bahwa Indonesia sangatlah indah dan penduduknya ramah :) Wah, bangga juga nih sebagai warga negara Indonesia! Hehe... Singkat kata, setelah ngobrol ngalor ngidul selama beberapa saat, salah seorang bapak ini tiba-tiba menyodorkan selembar uang €50 kepada kami dan bilang "Take it, use this money for taxi to Venlo. Don't walk again." Hah??? Saya dan Vania sampai terbengong-bengong. Namun jiwa 'Asia' saya yang masih tahu 'unggah-ungguh' alias tata krama, dengan halus menolak uang tersebut dengan dalih kami masih bisa mendapatkan tumpangan mobil di perjalanan pulang nanti. Namun dua bapak tua itu tetap memaksa, karena mereka menganggap Indonesia sudah sangat baik kepada mereka saat mereka berkunjung kesana, dan kini lah saatnya mereka balik berbuat baik kepada orang Indonesia yang datang ke tanah mereka, Jerman. Well, terharu sekali saya dibuatnya. Akhir kata setelah ngobrol banyak tentang Indonesia (bahkan sejarah Bung Karno pun mereka hafal), mereka sepakat untuk memesan dan membayar sebuah taxi untuk mengantar saya dan Vania sampai Venlo. Oh my God... Tuhan sungguh baik! Hari ini kami sangatlah beruntung bisa bertemu dengan orang-orang baik yang sangat menghargai bangsa Indonesia. Bahkan dari kejadian ini, saya bercermin kepada diri saya sendiri, sudah sejauh manakah saya kenal bangsa saya sendiri, Indonesia. Bahkan pelajaran sejarah Indonesia pun saya sudah banyak yang lupa. Namun ini orang asing, orang Jerman, malah tahu tentang sejarah penjajahan Belanda dan kemerdekaan RI segala. Terbukti, bahwa di luar sana, masih banyak orang yang respect terhadap Indonesia. Dan dari kejadian ini pula lah, persepsi saya ke orang Jerman (berdasarkan my bad experience with Germans) menjadi berubah, ternyata masih ada orang Jerman yang baik dan tulus. :)

wandelen alias jalan kaki
 

Tuesday, August 20, 2013

Techno-Farmland in Netherlands

Musim panas 2013.
Awalnya saya berniat untuk bekerja part time selama liburan musim panas bulan Agustus ini. Ingin sekali rasanya merasakan pengalaman bekerja di sebuah lahan pertanian ataupun peternakan. Bekerja di tengah ladang, bersama sapi dan kuda terlihat sangat mengasyikkan. Dan, dimulailah petualangan saya bersepeda keluar masuk pedesaan di daerah pinggiran kota Rotterdam, demi mencari sebuah kesempatan bekerja di lahan pertanian.

Namun ternyata mencari pekerjaan di perkebunan maupun peternakan disini lumayan susah (sangat susah malah). Kenapa? Karena disini tenaga kerja manusia sudah banyak digantikan oleh mesin! Selama beberapa hari berkelana diseputaran Rotterdam hingga perbatasan Schiedam bahkan sampai Nieuwekerk a/d Ijssel, keluar masuk lahan pertanian, namun hasilnya nihil... Tak satupun pekerjaan part time bisa saya dapat. Alasannya simpel, para pemilik lahan bilang "Kami berkebun menggunakan mesin, jadi sudah tidak mempekerjakan tenaga manusia lagi. Dan hanya kami sekeluarga lah yang mengurus perkebunan ini sendiri."

Tidak hanya itu, Bapak petani yang ramah ini pun mengantarkan saya melihat-lihat areal perkebunannya (kebun didalam rumah kaca), dan menunjukkan bagaimana mesin pemangkas bekerja, juga mesin pemetik buah. Saya cuma melongo, melihat buah-buah Paprika kuning yang berjatuhan ke wadah dan otomatis langsung masuk ke mesin packaging. Proses sortir buah pun hanya dilakukan oleh satu orang (anak pemilik perkebunan) yang dengan tangkas memilah-milah paprika yang layak packing atau yang tidak. Buah-buah paprika yang tidak lulus sortir, langsung dipindahkan ke jalur 'prulen bak' alias Tong Sampah. Untuk kemudian diberikan ke kandang domba di sebelah pertanian, yang notabene juga masih milik yang punya perkebunan ini. Setelah packing di box-box besar, kemudian paprika langsung dimasukkan ke mobil box untuk diantar ke toko-toko. Proses memasukkan box-box ini kedalam mobil pun hanya memerlukan tenaga 1 orang saja, yang bertugas menjalankan remote control sebuah mesin pengangkut dan robot penyusun box! Wooowww.... super canggih sekali sistemnya!

Tanaman tomat dalam rumah kaca

Salah satu penampakan mesin di perkebunan Paprika

Sama halnya dengan di peternakan. Saya iseng beli gelato di sebuah peternakan sapi (produsen susu sapi segar) dan bertanya, kenapa peternakannya sepi sekali, memangnya tidak ada pekerja? Ibu pemilik peternakan tertawa dan menjelaskan, "Disini, semuanya dikerjakan oleh mesin. Membersihkan kandang, memerah susu, memberi makan sapi, semuanya pakai mesin." Hah??? tadinya saya sempat sangsi, masa iya kandang bisa bersih tanpa disapu/pel oleh manusia. Tapi keheranan saya terjawab saat saya diantar masuk ke kandang sapi, yang meskipun sedikit bau tapi bersihnya juara!! Dan disitu saya melihat sendiri, mesin (seperti robot, bentuknya mirip mesin diesel genset) yang mondar-mandir membersihkan lantai kandang dari kotoran sapi. Mesin ini otomatis mem-vacuum dan mengepel lantai. Woooww.... 
Belum selesai saya ternganga, saya diajak melihat ke mesin pemerah susu. Didepan mesin itu, sapi-sapi sudah berdiri mengantre menunggu giliran masuk ke mesin. Begitu si sapi masuk ke mesin dan berdiri di posisi yang sudah diajarkan sang peternak kepada si sapi, sebuah alat muncul dengan sensor-sensor berwarna merah jelalatan mencari kantung-kantung susu yang sudah penuh dari tubuh si sapi. Wow! Ini mesin (robot) canggih juga, sampai tahu dimana posisi puting untuk diperah. Dan sebelum diperah, ada mesin pencuci otomatis yang bekerja menyemprotkan air hangat yang sudah dicampur cairan desinfektan, untuk mensterilisasikan puting susu yang akan diperah. Kemudian, masih dengan tangan-tangan robot yang bersensor infra merah tersebut, proses pemerahan pun dilakukan. satu persatu puting sapi diperah, dan terlihat aliran susu putih masuk kedalam tangki penampungan.

Saya hanya bisa terbengong-bengong menyaksikan kecanggihan sistem peternakan dan perkebunan di Belanda ini. Well, niat hati awalnya ingin merasakan bekerja di perkebunan, sekarang saya malah asyik berwisata keluar masuk perkebunan dan peternakan untuk melihat canggihnya proses produksi disana. Hehe... Sayangnya saya nggak bisa ambil foto banyak-banyak, karena nggak enak sama yang punya lahan perkebunan. Sudah diijinkan melihat-lihat kedalam saja sudah seneng banget, karena tidak semua petani dan peternak mengijinkan orang lain masuk ke area.
Memang di negara-negara maju seperti Belanda ini, Sumber Daya Manusia sudah tidak lagi banyak dipakai. Kecanggihan teknologi lah yang menggantikannya. Mesin dan robot menjadi pengganti tangan-tangan manusia. Efisien sih, tapi ini pula lah yang menyebabkan banyaknya pengangguran di Eropa.

Well, jadi? Sisa liburan saya sepertinya akan saya habiskan dengan leyeh-leyeh sambil berjemur saja sepertinya. Menikmati minggu-minggu terakhir di Belanda sebelum nantinya saya hijrah ke negara selanjutnya.

Mesin pemerah susu, tampak sapi-sapi sedang berbaris menunggu giliran

Travel The World Without Visa for Indonesian Citizen

Tak terasa, sudah satu tahun lamanya saya tinggal di Belanda. Dalam dua minggu lagi saya sudah harus meninggalkan negara berkontur rata ini. Meski sedang berharap-harap cemas menunggu hasil pengajuan visa saya ke Denmark, namun benak petualang saya tidak pernah berhenti berkelana menyusun rencana-rencana gila petualangan selanjutnya. Well, berikut terangkum daftar negara bebas visa di 5 benua bagi penduduk Indonesia. Saya pun masih cap-cip-cup memilih-milih negara mana selanjutnya yang akan saya datangi, diluar wilayah Schengen tentunya. Melihat beberapa nama negara di Amerika Selatan, mata ini langsung berbinar! Karena salah satu impian saya adalah bisa menginjakkan kaki di Macchu Piccu, Pegunungan Andes, dan Patagonia. Dan kebetulan pula saya punya beberapa teman lintas benua, kebanyakan di Amerika Latin dan Afrika Selatan. Jadi, makin bersemangat saja rasanya ingin mengunjungi dua benua tersebut. Selain bisa bertemu teman, juga bisa explore bahkan siapa tahu dapat tumpangan gratis menginap di rumah mereka? Hehe...
Yuk mari di cek ricek daftar negara bebas visa di bawah ini. Dan siapa tahu jadi ikut terinspirasi juga kan?

Salam Traveller!!!

DAFTAR NEGARA-NEGARA BEBAS VISA BAGI WARGA NEGARA INDONESIA

A S I A :

1.  Brunei                   :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 14 hari.
2.  Cambodia           :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
3.  China                    :  Visa on Arrival (VOA) hanya berlaku untuk perjalanan ke Propinsi Hainan dan di organisir oleh agen perjalanan.
4.  Hong Kong         :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
5.  India                     :  VOA  – US $60.00 untuk masa laku 60 hari.
6.  Iran                       :  VOA – € 55.00 untuk masa berlaku 2 minggu dan masuk melalui 6 pintu perbatasan saja.
7.  Jordan                  :  VOA  – US $30.00 untuk masa berlaku 1 bulan.
8.  Kyrgyzstan        :  VOA  – US $ 30.00 khusus untuk negara-negara yang tidak memiliki perwakilan Kyrgystan (termasuk Indonesia).
9.  Laos                       :  BEBAS VISA untuk masa berlaku 30 hari.
10.  Macao                :  BEBAS VISA untuk masa berlaku 30 hari.
11.  Malaysia            :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
12.  Maldives           :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
13.  Nepal                  :  VOA untuk masa laku 150 hari dalam satu tahun fiscal.
14.  Oman                 :  VOA  – $ 50.00 untuk masa berlaku 30 hari.
15.  Pakistan           :  VOA hanya untuk keperluan bisnis saja.
16.  Philippines     :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 21 hari.
17.  Singapore        :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
18.  Sri Lanka         :  VOA  – US $27.00 untuk masa berlaku 90 hari.
19.  Taiwan              :  BEBAS VISA dengan masa berlaku selama 90 hari dengan kondisi memiliki residence permit dari negara-negara: Inggris, AS, Jepang,  Australia, New Zealand dan Schengen.
20.  Tajikistan        :  VOA  – US $ 45.00 untuk masa berlaku 30 hari. Visa ini  bisa diperoleh di bandara Dushanbe dengan menunjukkan surat undangan (dari hotel atau sponsor lokal).
21.  Thailand            :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
22.  Timor Leste     :  VOA  – US $30.00 untuk masa berlaku 30 hari.
23.  Vietnam             :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.


O C E A N I A :

1.  Cook Island       :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 31 hari.
2.  Fiji                        :  Visa on Arrival (VOA)  – FJ$ 96.00 untuk masa berlaku 90
hari, sekali masuk dalam satu tahun fiscal.
3.  Micronesia        :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
4.  Niue                      :  VOA untuk masa berlaku selama 30 hari.
5.  Palau                    :  BEBAS VISA selama 3 bulan pertama dan akan dikenakan biaya bila dipanjangan.
6.  Papua New Guinea   :  VOA
7.  Samoa                :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
8.  Tuvalu                :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari s/d 90 hari.


A F R I K A :

1.  Cape Verde        : Visa on Arrival (VOA)  - € 40.00
2.  Comoros            :  VOA  – US$ 100.00 untuk masa berlaku 90 hari.
3.  Ethiopia             :  VOA  – US$ 20.00 untuk masa berlaku 30 hari.
4.  Kenya                  :  VOA  – US$ 100.00 untuk masa berlaku 90 hari.
5.  Madagascar     :  VOA  – US$ 15.00 untuk masa berlaku 90 hari.
6.  Morocco            :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 90 hari.
7.  Mozambique    :  VOA untuk masa berlaku 30 hari.
8.  Seychelles         :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.
9.  Tanzania           :  VOA  – US 50.00 untuk masa berlaku 90 hari.
10.  Zimbabwe       :  VOA  – US 30.00 untuk sekali kedatangan
11.  Zambia              :  VOA untuk masa berlaku 30 hari

A M E R I K A  :

1.  Bermuda            :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 180 hari.
2.  Chile                     :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 90 hari.
3.  Costa Rica         :  BEBAS VISA selama 30 hari bagi yang pernah ke USA, Canada dan Schengen.(ada stamp di Passport).
4.  Colombia           :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 90 hari.
5.  Cuba                     :  BEBAS VISA selama 30 hari dengan syarat memiliki tourist card yang dibeli sebelum berangkat.
6.  Ecuador             :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 90 hari.
7.  Haiti                     :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 90 hari.
8.  Jamaica             :  BEBAS VISA selama 180 hari, khusus bagi WNI yang memiliki residency permit di Amerika Serikat saja.
9.  Mexico                 :  BEBAS VISA bila sudah memiliki Visa Amerika Serikat
10.  Peru                    :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 180 hari.
11.  Saint Vincent  :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 30 hari.

E R O P A  :

1.  Albania               :  BEBAS VISA khusus bagi pemegang Schengen Visa.
2.  Andora               :  BEBAS VISA dengan masa berlaku 7 hari.
3.  Belarus              :  VOA untuk masa berlaku 10 hari, hanya berlaku pada Minks Airport saja.
4.  Georgia              :  BEBAS VISA  hanya untuk pemegang Residence Permit di USA, Negara Schengen, Korea, Qatar, Sultanate of Oman, Bahrain dan Kuwait dan berlaku selama 360 hari.
5.  Turkey                :  VOA  – US$ 25.00 untuk masa berlaku 30 hari
6.  Serbia                 :  BEBAS VISA khusus pemegang Passport Diplomatik.



KETERANGAN :
  • Visa on Arrival (VOA) : kita dapat langsung datang ke negara tujuan, anda akan memperoleh visa setelah membayar sejumlah biaya pada counter visa di pelabuhan udara atau titik embarkasi yang sudah ditentukan.
  • Bebas Visa  : anda dapat langsung datang ke negara tersebut dan akan mendapatkan visa di counter imigrasi tanpa harus membayar biaya visa.

Yang perlu diperhatikan :
  • Masa berlaku Passport minimum 6 bulan dari tanggal kedatangan anda.
  • Biasakan membawa pasphoto 3×4 atau 4×6, terkadang dibutuhkan.
  • Data diatas dikumpulkan berdasarkan pengalaman pribadi maupun dari berbagai sumber, bisa saja data tersebut bertambah banyak atau malah berkurang,  semua tergantung dinamisasi situasi politik dunia serta hubungan bilateral antar negara. Ada baiknya sebelum bepergian anda mengecek ulang.
Selamat merencanakan perjalanan anda!


Explore Australia for a year? Why not! :)

Sebuah ide untuk kembali melanjutkan petualangan saya...
Setelah Eropa, bagaimana kalau Australia?
Hehe....
Sebuah ide gila tersebut terus-terusan bercokol di benak saya selama beberapa bulan terakhir ini. Kontrak program yang saya ikuti di Eropa seyogyanya akan berakhir pada pertengahan 2015. Tepat pada saat itu pula terbuka kesempatan untuk apply Working Holiday Visa Australia pada 1 Juli. Maka, saya pun mulai ancang-ancang untuk ambil step berikutnya membolang di The Land of Oz dan The Land of Middle Earth, New Zealand! Gila? Memang... Haha...
Saat kedua orang tua sudah mewanti-wanti soal umur yang makin merambat mendekati angka 'matang', saya malah makin mimpi menjadi-jadi untuk menjejakkan kaki di 5 benua sebelum menginjak umur matang 30 tahun! Amin....
"Dream, believe, and make it happen" kalau kata mbak Agnes Monica :)

Tulisan ini saya ambil dari sebuah dokumen di Komunitas Backpacker Dunia, sebuah komunitas traveler terbesar di Indonesia. Dokumen ini ditulis oleh Mas Nanang S. Hidayat, salah satu anggota Komunitas BD yang telah sukses membolang setahun di Australia, dan kini beliau masih sibuk bertualang ke seluruh penjuru dunia. Cukup menginspirasi saya untuk juga mengikuti jejak Mas Nanang. Awalnya saya posting dokumen ini di Notes Facebook saya, namun setelah 2 bulan berselang, saya sendiri kerepotan mencarinya di bawah timbunan postingan lainnya, sehingga saya putuskan untuk menyimpannya di postingan blog saja. Selain lebih mudah dicari dan bisa dibaca oleh rekan-rekan pembaca lainnya, siapa tahu ada yang terinspirasi juga kan? :)
So, bagi yang berminat ke Aussie, silahkan baca dokumen dibawah ini!

==============================================================================

Anda berusia 18-30 tahun?
Dan ingin mencari pengalaman jalan2 sekaligus bekerja selama 1 tahun di Australia?
Selama 2009-2112 Working Holiday Visa untuk anak-anak muda Indonesia dibatas kuota 100 orang, mulai tahun 2013 kemungkinan ditambah kuota menjadi 1.000 orang/tahun.
Simak info dari mas Nanang di bawah ini.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nanang Selamet Hidayat
Hi All,
saya sekedar mau share saja berhubung banyak yang nanyain tentang visa ini. ok let see apa seeh yang di butuhkan jika ingin bepergian ke australia tanpa harus terikat jadwal pergi dan lama granted visa-nya, jawabnnya adalah apply working holiday visa sublcass 462, (sub 471 bukan untuk indonesia). karena visa ini di granted nya selama 1 tahun di mulai dari kita pertama x depart di aussie, dan tak tanggung tanggung saya yang sebelumnya BELUM PERNAH ke australia pun di granted, berikut kronologis dan informasi berdasarkan yang saya alami kemarin. 

1. isi Form 1208 Application for a Work and Holiday visa, isi sesuai yang anda tahu dan ingin di informasikan ke kedutaan, ingat sejujurnya aja dan jangan lupa di foto copy biasanya ntar di suruh isi lagi kalo ada yang kurang naah disini nih harus hati-hati. pengalaman saya sudah di isi semua kelengkapan formnya tapi katanya masih ada yang kurang, sy juga heran.. tp untungnya ada foto copynya jd ga ada perubahan sama sekali dengan yang sbelumnya.

2. Visa application charge. Work and Holiday visa (462): sebenarnya Rp. 1,9 skian, tp karena di AVAC applynya jd 2,070,000 (jasa kurir)

3. Passport, sekurang2 nya masih berlaku 1 tahun.+ foto 4x6 2 lbr (nama anda di isi dibelakangnya)

4. Foto Copy Kartu keluarga yang masih berlaku, Foto Copy Akta Kelahiran (dua duanya memperlihatkan kedua orang tua)

5. If you have changed your name (eg by marriage or deed poll), a certified copy of evidence of the name change (bagi yang ada perubahan nama di passport dan di KK/AKTA, harap certified prubahan namanya di cantumkan juga)
6. Police certificates from any country in which you have lived for 12 months or more in the last 10 years ini sejenis SKCK, saya apply SKCK dari mulai RT > kelurahan/desa > Polres > Polda (dipolda anda sebutkan alasan ke australia dan jenis visa nya visa apa ditulis, di POLDA jangan lupa minta di buat langsung dalam bentuk bahsa inggris, nanti di AVAC anda kasihkan yang ORIGINAL nya.
7. Results of an IELTS, TOEFL , untuk TOEFL min score 450 (international). sedangkan IELTS 4.5 (General English), saya kemarin pakai IELTS testnya di BINUS (keamanggisan) harganya 1.5 Jt saja (ini test aja yah ga course). prosesnya 2 minggu, nanti anda datang lagi ke binus nya dengan bawa ID/Passport sesuai wkt pendaftaran.

8. Certified copy of a bank statement showing you have access to appropriate funds of at least AU$5,000. Banyak orang pasti akan FOKUS kesini, dan disinilah beban mentalnya hehe, jujur saja saya TIDAK pernah punya uang 50 JT di kantong saya, saya sendiri pekerja tapi pekerja biasa saja sama sperti anda saya sperti anak muda lainnya pandai meng hambur2kan uang :P. di AVAC anda sebaiknya kasihkan buku ORIGINAL tabungan anda (sepengalaman saya diminta). tidak tau buat apaan tp yang jelas disitu malu jg ketahuan saya anak muda yang kere.. range gaji antara 10-25 AUD per Hours nya & max 40 hours/week


9. Letter of Government support for application,,, Ini didapat di kantor keimigrasian Indonesia di Kuningan Jakarta, (samping wisma mulya, depannya pasar festival). nanti anda akan diminta 1 foto, KTP,KK,Akta, passport. setelah itu isi formulir pendaftaran, nanti anda datang lagi besoknya diambil di tempat yang sama. prosessnya ga ribet,, ga wawancara juga.

10. Evidence of relevant education qualifications. foto copy ijazah,D3 atau S1 (sepengalman saya di lampirkan juga ORIGINAL nya ke kedutaan)

11. Evidence of health insurance, if required. kalau ga kebeli asuransi mending pake surat keterangan aja ke Kedutaannya (declaration Letter) bahwa kita kalo dah di granted dan tinggal di sana bakal apply asuransi disana, kalo anda benar2 mau bawa asuransi dari sini, pastikan nominal harganya mampu mengcover hidup anda selama di australia.


12. check X-Ray test kesehatan di klinik yang di tunjuk AVAC/kedutaan (list klink nya bisa diminta di AVAC). sepengalaman saya harganya cuman Rp.350.000 (x-ray, test mata,urin kesehatan lainnya) setelah selesai tar langsung dikirimin ke Kedutaan langsung oleh Klinik nya, anda tinggal bawa nota/invoice nya aja ke AVAC pada saat pendaftaran, tar bakal dicantumin bahwa anda sudah cek X-ray

Catatan:

1. quota Visa 100 orang pertahun
2. belum menikah dan di bawah 30 tahun
3. belum pernah di granted visa ini sebelumnya
4. tidak bisa di perpanjang 1 tahun berikutnya (kecuali sub. 417)
5. anda berhak bekerja dengan catatan max 6 bulan untuk setiap employee, 6 bulan berikutnya anda tetap berhak kerja hanya harus nyari employee lain (berarti part time/ casual job doonk) > untuk pekerjaan Part time silahkan cari disini: http://jobsearch.gov.au/
6. anda berhak backpacker/traveling, volunteer, atau bantu-bantu Host (E.g helpx.net, workaway.info, WWOOF) selama setahun
7. semua document original akan di kembalian ke anda melalui AVAC
8. Pengajuan tidak perlu sponsorship, tetapi jika anda punya saudara di aussie anda boleh membuat surat sponsorship yg di Ttd oleh saudara anda.

sebagai catatan juga, saya diprosesnya sebulan (janji di infonya kan cuman 10 sampe 15 hari) ga tau knapa molor, mungkin krn liat track record sebelumnya di passport saya.
tapi alhamdulilah dapet juga bentuknya dalam surat tidak di cap apa2 di passport kita karena Aussie memakai system E-Visa. tidak usah khawatir ketika sampai di sana cukup kasih surat itu dan di bandara akan di cek.

saya heran, yang apply kebanyakan warga indo yang kuliah/kerja di ausi, ternyata visa ini ga banyak yang tahu warga di indonesia. kalau dilihat properties dari visa ini sebenarnya visa ini cocok buat anda yang ingin backpackeran (culture exchange program), mencari pengalaman hidup di Ausi dengan diberikan hak bekerja selama 6 bln utk stay disana (dapet duit di sana habis di sana)

Tips & and Trick
visa ini di buka tiap tanggal 1 july tiap tahun (dimulai tahun 2009 sbenernya). pastikan tanggal 1 atau 2 july anda sudah persiapkan semua document yang saya sebut di atas. lalu maju ke AVAC kl lengkap anda 10 hari pun beres, kl kurang tar di telp dan suruh isi kelengkapan nya lalu tunggu 10-15 hari lagi.

Tobe Honest, bagi yang mau apply bisa di lakukan tahun depannya lagi dikarenakan tahun ini sepertinya sudah habis quota 100 orang pertahun (dapet info dari temen). semoga informasi ini jadi catatan buat sesama hobi backpacker, backpacker tidak selalu fokus ke apa yang kita tuju, tp menikmati proses selalu menjadi sebuah tantang tersendiri, termasuk apply visa. dan satu kata saja sebetulnya trik &tips nya dari saya yaitu "KEJUJURAN" (anda jujur pada diri anda sendiri berarti anda telah memberikan efek positive utk orang lain). orang dinegara maju tidak takut anda mau jadi pengangguran atau melarat, yang mereka takutkan adalah aspek keamanan warga negara mereka, makanya fokuslah di point 4,5,6,9 di atas.

FYI, AVAC tidak menjamin anda digranteed mereka hanyalah pegawai KURIR

alamat AVAC:

Australian Visa Application Centre
Level 22, Plaza Asia
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59
JAKARTA SELATAN – 12960

Opposite Pintu 1/Gate 1 Senayan
Application opening hours: 830am to 4pm – Monday to Friday
Email: info.diacid@vfshelpline.com
Enquiry helpline: (+62)(021) 51401590 or 51401591


Thanks & Regards,
Nanang

==============================================================================

Hi Backpacker Dunia,

Sesuai request berikut saya infokan mengenai Trik dan Tips ketika anda di Granteed WHV (ini pengalaman saya 2010-2011)

Note: Bagi yang ingin bertanya bagaimana caranya dapat WHV bisa di cek email saya sebelumnya, atau anda klik di link FB Backpacker Dunia disini :https://www.facebook.com/groups/128092889677/doc/10150318860374678/

Pengalaman saya, Memenangkan perburuan Working Holiday Visa (WHV) Australia jauh lebih menyenangkan ketimbang dapet tiket gratis nonton World cup. Berikut pengalaman saya traveling dan bekerja di Australia,

Sebelumnya akan saya paparkan hal-hal yang harus di persiapkan SEBELUM dan SETELAH tiba di Australia.
  1. Sebelum Berangkat

  • Urusan Perbangkan,

Pastikan anda sudah mengubungi Bank yang di rekomendasikan untuk dipakai di Australia, (min: 6 minggu sebelum departure) sepengalaman saya memakai Commonwealth Bank sudah cukup, Caranya: hubungi International Cust Service Comm Bank lewat email sudah cukup, lalu email mereka dan minta di follow up untuk dibukakan no rekening baru di Australia dengan alasan anda WHV Holder sudah cukup dan nantinya akan diemail atau di telp cust service di OZ. pastikan juga alamat lengkap tempat tinggal anda nantinya di sana, jika tidak punya anda bisa memakai alamat teman juga tidak apa apa. Lalu 3 minggu sebelum depart biasanya acc anda sudah jadi dan akan di email detailnya dan ditelp untuk konfirmasi Bank cabang mana, no acc, no SWIFT, dan BSB (jangan khawatir yang nelp pake bhs Indonesia hehe). Dan pastikan anda sudah melakukan pengisian/initial transfer di OZ minimal 500 AUD. Pengalaman saya, anda pasti membutuhkan dua Acc satu Acc Commonwealth di Indonesia satu lagi Acc di OZ, untuk urusan transfer lewat inet banking, lebih baik anda buka acc dulu di indo sebelum OZ. karena acc indo tidak bisa dipakai di OZ (terpisah). Selain Commonwealth ada juga ANZ, Citibank, NAB juga cukup baik
Persiapkan Diri dan dokumen penting,
Pastikan dan yakinkan diri anda apakah anda siap dan benar-benar ingin tinggal di OZ untuk jangka waktu lama?. Jangan pernah ragu untuk memuali petualanangan baru sekali seumur hidup anda dan Jauh lebih menyenangkan mendapat teman-teman baru dari berbagai Negara, belajar Improvisasi Bahasa, Skill, profesionalisme dan attitude bekerja di Negara maju. Pastikan keluarga anda tahu anda akan tinggal dan menetap lama di OZ, lalu beri tahu keluarga atau teman anda di OZ mengenai depart anda di sana. Jangan lupa dokumen penting.
1. Passport (dicopy dan Ori nya di Scan, lalu disimpan di Internet agar suatu saat jika hilang ada backup info passport anda). Saya simpan di Google Docs (docs.google.com)
2. Print ticket, photo 4x3, Birth Cert, Driving License (pasti dibutuhkan). Mengenai visa, OZ tidak memakai stamp visa di passport anda mereka memakai E-Visa artinya anda hanya butuh bawa surat referensi dari kedutaan saja (pernah saya kutip di email sbelumnya).
3. Asuransi, bagi anda yang ingin pakai asuransi silahkan tetapi menurut saya ta usah juga ta apa-apa, maklum traveler kere saya, asuransi saja tak kebeli :D.
4. jangan lupa: Update Resume, dan mulai mulai mencari pekerjaan baik lewat seek.com, careerone, gumtree dll. Atau referensi keluarga anda atau teman.
Pastikan peralatan-peralatan backpacker anda jangan sampai ketinggalan, entah itu pakaian, travel kit, AID Kit, gadget dll..sepengalam saya bawalah lengan panjang, topi, dan sunscreen, pisau lipat (swis army) anda jauh lebih penting ketimbang pakaian dingin anda.
Pamitan dan Packing,
Pamit dan farewell dengan keluarga,sahabat, dan teman Sebenarnya hal yang sederhana, Pengalaman saya meninggalkan keluarga untuk jangka waktu yang lama memang berat terutama meninggalkan pekerjaan dan career (bagi yang sudah bekerja) memang berat, apalagi bagi anda yang sudah mapan bekerja bertahun tahun, rasanya hal yang tak mungkin dilakukan. Saya sendiri bekerja sudah 4 tahun dan sudah memutuskan untuk career break selama mungkin, dan pergi kemana saya ingin pergi. Buat saya, pengalaman didepan jauh lebih penting, dari pada duduk depan komputer dan mengerjakan tugas, lalu baca-baca cerita orang lain. Sekarang mau bagaimana lagi the show must go on.

  1. Setelah Tiba
    • Visa anda akan di cek di border, tunjukan passport saja nanti dia akan cek online, bila di tanya mau apa ke Australia? Jawab saja simple: I’m on working holiday visa. Dan biasanya langsung di cap di passort anda dan saat itu pula WHV anda dihitung sebagai hari pertama.
    • Pastikan keluarga atau teman jemput anda, hari pertama/minggu pertama anda lebih baik pakai untuk istirahat saja dan jangan lupa beli sim card baru, rekomendasi saya pake Optus saja, selain murah jangkauannya luas.
    • Hari kedua dan seterusnya, anda verivikasi ke bank yang sudah di tunjuk waktu email-emailan dengan Cust service bank anda, nanti akan di kasih ATM dan inet banking dan aturan2 bekerja di OZ di bank setempat
    • Apply Tax File Number di ato.gov.au pastikan anda punya nomor tax untuk kebutuhan bayar pajak kerja anda nantinya, jangan lupa nanti ketika kerja anda dikasi form tax declaration dan isi no pajak anda, nanti tiap ahir juni ada tax return dan 100% uang anda akan dikembalikan.
    • Pastikan anda tahu no Visa anda ketika sampai di OZ. anda telp kantor Immigrasi, nanti akan di tanya nomor passport dan nama lengkap, serta tanggal lahir lalu pihak immigrasi memberi tahu passwordnya lewat telpon

BEKERJA

Mencari kerja di Australia bukanlah perkara yang sulit, tidak juga mudah, jika anda selalu menggali banyak informasi pasti anda akan cepat mendapatkan pekerjaan, perlu di ingat pemegang Visa WHV hanya diberikan pekerjaan part time dalam artian untuk pekerjaan professional tidak mungkin didapatkan (sperti accountant, IT, dll) anda hanya mendapatkan hak bekerja seasonal/casual, jangan khawatir gaji casual part time anda disini jauh lebih besar dari pada gaji manager sebuah bank di Jakarta. Ada beberapa sektor pekerjaan seasonal/parttime di Australia seperti waitress, room attendant, restaurant staff, harvest picker, labouring, warehouse dll yang sebenarnya pekerjaan biasa saja dan tak perlu skill apapun, hanya Australian memang kebanyakan malas melakukannya.


Jika anda bekerja di sector waitress, bar staff, room attend atau restaurant anda membutuhkan RSA cert (sejenis ujian pengentahuan anda tentang alcohol) silahkan cari course ini via online. Jika anda bekerja di harvest, tractor driver, labour, warehouse anda membutuhkan forklift license or drive license baik manual atau automatic. Sim Indonesia bisa di pakai, anda tinggal translate ke English.

Tips Mencari pekerjaan:
  1. Online, Anda bisa mencari lewat jobesarch.gov.au disitu lengkap berbagai kategori sesuai yang saya sampaikan di atas. Lainnya: gumtree.com.au,seek.com, careerone.com.au
  2. Offline, Jika anda punya teman orang Indonesia di sini bisa jadi sangat berguna dan tanyakanlah mengenai peluang-peluang. Lainnya, drop CV-CV anda di berbagai tempat. Lihatlah di buletin board di tempat umum, atau pengumuman di depan-depan gedung mereka, biasanya mereka pasang disitu, lalu apply langsung ketempatnya.

Ini Tips paling jitu dari saya: Jika anda masi juga tak mendapatkan pekerjaan pergilah ke Kota-kota kecil yang jauh dari kota kota besar, disana biasanya banyak sekali pekerjaan yang gajinya jauh lebih besar dari kota besar. Kawan dari francis, depart di Brisbane lalu pergi ke sunshine coast yang mana tempat tourist disitu, dia mendapat pekerjaan waitress dengan gaji AUD 18/ph, sehabis bekerja dia main-main di pantai hmm, lainnya kawan pergi ke St George (1000km dari Brisbane) untuk bekerja di Sektor harvest Grape picking, onion, watermelon dll. Dia gajinya besar sekali AUD 19 ph. Saya sendiri memutuskan memilh kota kecil childers (north QLD), sekarang tinggal dan bekerja disini, sudah 4 bulan saya tinggal dan menetap disini. Jika anda pergi kekota kecil tinggal saja di hostel terdekat, dan tanyakan pekerjaan yang lagi dibutuhkan biasanya banyak sekali lowongan untuk waitress, bar staff, even fruit picker, hostel2 ini akan provide anda transport antar-jemput rata-rata 75-150/week nya include transport.

Sebelum pergi kekota kecil sebaiknya anda search dulu hostel-hostel yang memberikan anda pekerjaan dikota itu, lalu anda pergi saja kekota itu jangan booked dari awal, lalu tinggal min sminggu dulu, dan tanyakan mengenai pekerjaan dan saya yakin pasti anda mendapatkannya

Sebagian besar backpacker, kota besar hanyalah sebagi singgah pertama, selebihnya mereka menghabiskan waktu traveling dan bekerja di kota-kota kecil/Outback jauh sekali dari city. Disitulah mereka tinggal, hidup, bekerja, having fun dengan backpacker lain. Sesungguhnya Australia indah sekali jika kita bisa menjelajah sampai kepedalaman. Berbanding terbalik seperti apa yang di sampaikan orang Indonesia mengenai kehidupan di pedalaman. Orang jauh lebih welcome, hangat dan dekat dengan alam. Jika anda pergi ke Oz dan hanya tinggal di city, saya rasa sayang sekali,anda tidak mendapat feel OZ yang sebenarnya, menikmati outback, hidup nomaden, berteman kanguru, bertemu warga original Oz, cowboy, padang pasir, padang rumput, kuda, coba BBQ & Steak khas pedalaman Oz, rock’n roll, semua itu indah sekali anda seperti berada di middle of nowhere, so.. setelah anda disini pastikan anda punya rencana menjelajah Australiasesungguhnya..Oz negara yang subur sama seperti negara kita, apapun jadi disini, dari mulai vegetables, sampe buah buahan apapun jadi, saya disini biasa nyoba avocado, grape, mandarin, melon, passionfruit, lemon langsung dari pohonnya..

Berikut Kota kecil (town) yang banyak menyediakan pekerjaan seasonal yang sebetulnya banyak, tapi ini saya pilih yang bagus-bagus dengan gaji yang sangat lumayan. Info ini saya berikan bagi yang ingin tinggal di town jauh dari city.

- Queensland (Caboolture, Stanthorpe, St. George, Bowen, Tully, Bundaberg, Childers, Ayr, Innisfail, Mundubbera, Gatton, Mareeba)
- Northern Territory (Darwin, Katherine, Ti Tree)
- Tasmania (Devonport, Ulverstone, Richmond)
- NSW (Griffith, Byron Bay, Coffs Harbour, Moree)
- Victoria (Mildura, Shepparton, Robinvale, Cobram, Swan Hill)
- South Australia (Berri, Loxton, MClaren Vale)
- West Australia (Manjimup, Carnavon, Kununurra)
TRAVELING

Australia dibagi 7 teritorial west Australia (WA), North (NA), Queensland (QLD), New South Wales (NSW), Tasmania (TA), South Australia (SA), dan Victoria (VA). Berkeliling negeri ini tak akan selesai dalam satu bulan jika anda punya rencana untuk menghabiskan waktu di jalan di 7 tertorial ini, Jangan anggap remeh Negeri ini, kelihatannya kecil tapi untuk urusan traveling takan ada habisnya di bahas. Jika anda suatu saat bekerja, dan pergi traveling anda harus pertimbangkan hal hal berikut:

  1. Bawa sim, dan beli Mobil. Mobil disini murah, dari 600 sampe 5000 juga ada. Intinya beli mobil dan jual dengan harga yang sama. Anda punya uang seribu, sudah dapat mobil dengan kondisi sangat bagus. Jangan khawatir uang segitu anda hanya butuh 2 minggu saja bekerja hehe. Saya sarankan anda beli CamperVan (mobil skaligus bisa buat tidur) rata-rata 1000-5000 jg ada. Lalu pergilah keliling OZ. kehabisan uang? Tinggal tanya pekerjaan ke orang local dimana anda berada, life is simple and fun.
  2. Public transport, jika anda tinggal dicity anda beli kartu langganan bus dicity. Public transport disini tepat waktu. Jika anda traveling keliling OZ anda bisa menggunakan jasa KA, bus (greyhound, premiere). Lowcost carrier: Tiger airways, Jet star, Virgin blue, Flystrategic slalu ada promo.
  3. Peralatan backpacker. Bagi yang hobby adventure saya sarankan bawa tenda, rata rata kawan disini pada bawa tenda buat dipedalaman, dipantai, dll. Lainnya: kaos lengan panjang, topi yang menutupi belakang anda (cowboy), sepatu outdoor tinggi (menghindari gigitan ular), sarung tangan, long pants yang kain parasut (lupa nanmnya apa) biasanya ada di gerai2 outdoor di Jakarta, bagus sekali jika anda suatu saat bekerja diluar lapangan cepat kering, lalu kemeja lengan panjang yang nyaman dan cepat kering, AID Kit, Sleeping bag, Sunglass,sunscreen, wadah air portable yang ukurannya min 3 litre air. Dan bawa juga gadget kesayangan, jangan bawa laptop bawa netbook yang 10inc aja yg selain murah meriah, netbook didesign memang buat traveller begitu ringan dan kecil bentuknya.
  4. Itinerary. Rencanakan rute perjalanan anda sedari awal, pastikan spot-spot yang ingin anda kunjungi sudah di persiapkan, yang paling penting adalah route, jangan buat route berbalik, buat route melingkar, seperti missal dari Perth ke Adelaide ke Melbourne, Sydney, Brisbane , cairns, alice springs, Darwin, brome, lalu ke perth lagi (lingkaran)
Berikut tempat tempat menarik di Australia jika anda ingin traveling dengan jangka waktu yang lama.
- NSW (Sydney Harbour bridge, the rocks, Sydney park, Nielsen park & Sydney beaches, Sydney Cronulla beach, Port Macquarie, Byron Bay)
- Canberra (Parliement House, Mount Ainslie Lookout, Diplomatic mission, national Museum Oz, Canberra festival)
- Queensland (Great barrier reef Diving, Skydiving, bungy jump (cairns, Fraser island), Gold coast &Surfer paradise (surfing, Zoo, art, Mount tamborine, etc), Sunshine Coast, Fraser Coast, The Whitsunday (Airlie Beach, Proserpine), Outback Queensland, Bundaberg (good local beer), Noosa, Mackay, Townsville, Magnetic Island).
- North Australia (Kakadu National park, Uluru (rock, canyon), Alice Springs)
- West Australia (Kings park, perth beaches, Kununurra National park)
- South Australia (Kangaroo Island, Adelaide Botanic garden, Mount Lofty Summit, etc)
- Victoria (Great ocean Road, Melb museum, federation square, Fitzroy garden, Williamstone)
- Tasmania (Battery Point, Mount Wellington, City walk).
ACCOMODATION
Akomodasi di Australia, bisa di bilang salah satu paling mahal di dunia, untuk ukuran Indonesia mengeluarkan uang ratusan dollar perminggu adalah hal yang sangat tidak wajar, tapi jangan khawatir semua itu tertutupi dengan anda bekerja disini. Berikut harga-harga akomodasi, food, transport di OZ.
- Tempat tinggal. Share house/private room dicity rata-rata 100-150/week include all (internet, electric, shower etc). hostel dicity rata rata 20/night sampe 30/night tergantung lokasi dan direction dan fasilitas yang diberikan seperti pool, bbq, breakfast, event, transport dll pasti mahal.
- Food. Masak sendiri jauh lebih murah saya hanya menghabiskan 20-40 AUD per minggunya, jika makan diluar saya kurang tahu mungkin 100/minggunya tergantung anda juga.
- Ongkos. Di city oneway antara 2-6aud, mahal jika dibandingkan dengan anda punya kartu langganan, anda bisa menekan harga 50%. Di Town, tempat anda bekerja anda hanya bayar kehostel saja, untuk transport antar jemput. Hostel di town/outback rata rata 70-180/week. Tergantung hostel memberi transport PP dan dari tempat anda bekerja.

Hidup di Oz memang menjenuhkan tetapi semuanya teratur dan ikut aturan, terlebih individu disini mayoritas baik, tetapi ada juga yang rasis dan annoying terutama jika sudah dalam kendali alcohol, tak segan segan mereka berbuat kasar. Saya disini banyak menghabiskan waktu dengan traveller dari berbagai penjuru dunia, rata-rata traveller memang punya sikap terbuka jauh lebih baik daripada orang biasa.

Sementara ini dulu share dari saya jika ada yang ingin ditanyakan boleh melalui private atau forum, nanti saya akan bahas lebih dalam semuanya baik traveling, dan hidup diAustralia ini ini hanya ringkasan saja. Cheers

Thanks & Regards,
Nanang - WHV 2010-2011
==============================================================================

Sedikit tambahan Info buat yang mau apply working visa ke Australia
Setelah dapat visa, segera apply TFN (Tax File Number). TFN adalah nomor wajb pajak bagi setiap pekerja di Australia. Para pemberi kerja akan menanyakan TFN karena merupakan kewajiban mereka untuk membayarkan dan memotong pajak para pekerja mereka.

Para pekerja HARUS membayar pajak terutama bagi mereka yang mendapat upah via bank account. Jika anda memiliki TFN, besar pajak sekitar 10-15 % dari total penghasilan perminggu.
Pajak akan dipotong langsung oleh pemberi kerja dan dibayarkan ke pemerintah.

Jika anda tidak memiliki TFN, penghasilan anda akan dipotong 45 % perminggunya.

Pada setiap tanggal 30 Juni, anda akan diberikan laporan pajak yang dibayarkan oleh pihak pemberi kerja. Laporan pajak ini bisa kita gunakan untuk meminta/mengklaim kembali pajak yang kita bayarkan ke pemerintah atau biasanya disebut Tax Return. Artinya Pajak yang kita bayarkan bisa kita minta kembali setelah tgl 30 Juni berdasarkan laporan pajak yang kita miliki.

Tax Return bisa dilakukan online atau via jasa agent pada period 1 July s/d 31 oktober. Besarnya tax return bervariasi namun rata-rata berkisar sekitar 80 % dari total pajak yang kita bayarkan.

Jika masa kerja anda sudah selesai dan kembali ke tanah air dan tidak kembali ke Australia lagi, Anda bisa mengklaim seluruh pajak dan superannuation. Superannuation kalau di Indonesia disebut dana pensiun yang dibayarkan oleh pemberi kerja. Pastikan bahwa pemberi kerja anda menyediakan superannuation dan membayar pajak.

==============================================================================

Demikian copy dokumen mengenai Working Holiday Visa Australia yang saya ambil dari dokumen Komunitas Backpacker Dunia. Sekali lagi, bukan saya yang menulisnya, saya hanya men-share-kan nya di blog saya, agar lebih banyak lagi yang membaca, tahu, dan akhirnya terinspirasi. :)

Sampai ketemu nanti di Oz tahun 2016!

Salam Traveller!!!


Recent Post

Pagi yang Din-Din!!!

 Bruuummm Bruummmm! Din Din Din!!! Kreeeekkkk... Mata yang baru terpejam sebentar ini merengek karena terbangun jam 5 pagi buta. Buset, rame...

Popular Post